Warung Suluh

Waktu Seakan Berhenti Berputar Disini

Setelah seharian jalan di Kota Bandung, tiba saatnya untuk makan malam. Pilihan jatuh ke Warung Suluh di Jl Dr. Cipto. Jalan ini tidak jauh dari Jalan Pasteur atau Rumah Sakit Hasan Sadikin. Wilayah ini memang agak tenang dan tidak sepadat tempat lainya di kota Bandung

Warung Suluh sendiri diambil dari bahasa Sunda, suluh artinya kayu bakar yang digunakan untuk memasak pada jaman dahulu. Jadi artinya kurang lebih rumah makan yang memasaknya menggunakan kayu bakar.

Suasana kembali ke masa lalu segera tergambar dari tempat makan ini. Ditambah alunan musik nostalgia dan Keroncong yang selalu diputar sepanjang waktu. Iklan-Iklan masa lalu ditambah perabotan yang hits pada djaman-nya menjadi aksen aksesories yang mengentalkan suasana Djadoel.

Untuk menu makanan sendiri memang tidak semuanya khas sunda. Ada juga berbagai varian masakan penyet dan rawon dari jawa timur, pecel dari jawa tengah. Mungkin yang khas masakan sunda adalah berbagai macam nasi liwet dan nasi bakar. Berbagai macam nasi goreng, Ayam, Sate, Ikan dan lainnya. Untuk minuman terrdiri dari Bandrek dan bajigur yang khas sunda sampai berbagai macam Jus dan lainya. 

Iga Penyet

Nasi Liwet Ayam jamur

Tempe, Tahu, Telur Penyet

Soto Ayam

Nasi Bakar Komplit

 

Tidak usah khawatir mengenai harga, makanan disini relatif terjangkau harganya. Karena tempay ini buka dari pagi maka disamping makanan utama (main Course), Tempat ini juga menyediakan berbagai makanan ringan atau cemilan sepeti bernagai varian roti bakar baik yang asin ataupun manis, juga roti goreng, jangan lupa pisang legit, martabak mie, Bubur kacang & Ketan hitam dan berbagai kudapan lainnya.  Atau mungkin yang agak berat anda dapat memesan nasi kuning.

Ayam Goreng kremes

Oseng Tempe Cabe Ijo

Jadi Jika anda berkunjung ke Bandung dan bingung memilih tempat makan cobalah kesini. Tempat makan yang seakan waktu berhenti berputar disini dengan suasana Djadoelnya tempat ini menawarkan pesona yang lain.